ANALISIS PENGGUNAAN APLIKASI MOODLE DALAM PEMBELAJARAN DARING DI KELAS V SEKOLAH DASAR SWASTA JOSEPH KHATULISTIWA TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Melsi Dandri, 2021. Analisis Penggunaan Aplikasi Moodle Dalam Pembelajaran Daring di Kelas V Sekolah Dasar Swasta Joseph Khatulistiwa Tahun Pelajaran 2020/2021 kripsi, Program Studi PGSD STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Pembimbing I : Dwi Cahyadi Wibowo, M.Pd. Pembimbing II : Lusila Parida, M.Pd. Kata Kunci : Penggunaan Aplikasi Moodle Dalam Pembelajaran Daring
Tujuan penelitian untuk menganalisis tentang penggunaan pembelajaran daring yang dilakukan dalam sebuah aplikasi moodle. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, metode penelitian deskriptif kualitatif dan bentuk penelitian deskriptif. Alat pengumpulan data menggunakan lembar observasi, wawancara
dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) peran guru pada perencana pembelajaran pada masa pandemi, yaitu menyiapkan materi pembelajaran, menyiapkan media dan sumber belajar, merancang kegiatan pembelajaran, merancang tugas yang akan dikerjakan siswa serta menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), (2) peran guru pada pelaksana pembelajaran, yaitu pelaksanaan pembelajaran pada masa pandemi dilaksanakan 4 kali pertemuan dalam seminggu dengan waktu terbatas dan pada hari berikutnya guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah. Pelaksanaan pembelajaran tatap muka sederhana yang dilakukan 3 kali dalam seminggu tetap mematuhi protokol kesehatan Pelaksanaan pembelajaran dilakukan melalui tiga tahapan yaitu pada kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup, (3) peran guru pada evaluator pembelajaran, yaitu saat pembelajaran berlangsung untuk menilai keaktifan siswa dan pada hasil belajar dengan memberikan tugas kepada siswa, guru mengoreksi tugas siswa yang sudah dikumpulkan kemudian
memberikan penilaian. Kesimpulan dari penelitian ini, peran guru pada perencana, guru merancang dan menyiapkan perangkat pembelajaran, peran guru pada pelaksana terlihat pada kegiatan proses pembelajaran yang dilakukan dalam 4 kali pertemuan dalam seminggu, dan peran guru pada evaluator, yakni guru mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran.