PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION(CIRC) PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 02 SEMITAU HULU TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Elida Anggelina Sitorus, (2023). Peningkatan Kemampuan Membaca
Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Pada Siswa Kelas II SD Negeri 02 Semitau Hulu Tahun Pelajaran 2022/2023. Skripsi, Program Studi PGSD STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Pembimbing I: Drs. Yusuf Olang M.Pd., Pembimbing II: Sirilius Sirhi, S.TP., MM. Kata Kunci : Kemampuan Membaca, Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana peningkatan kemampuan membaca siswa menggunakan model pembelajaran cooperative integrated reading and composition (circ) pada siswa kelas II SD Negeri 02 Semitau Hulu. Latar belakang masalah berdasarkan tingkat kemampuan membaca siswa yang rendah, disebabkan oleh beberapa nilai siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 70. Dari 15 orang siswa terdapat sebanyak 58,8% dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar 26,6% atau baru 4 orang siswa yang tuntas dari 15 jumlah seluruh siswa. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan bentuk penelitiam adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Dengan menggunakan instrumen penelitian berupa observasi, wawancara, soal tes dan dokumentasi. Yang menjadi target penelitian adalah siswa kelas II SD Negeri 02 Semitau Hulu yang terdiri dari 15 siswa. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran cooperative integrated reading and composition ( circ) pada siswa kelas II Di SD Negeri 02 Semitau Hulu dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa. Hal ini dapat dilihat dari penimgkatan nilai rata-rata siswa dan ketuntasan klasikal belajar siswa dari siklus I sampai Siklus II, diperoleh nilai rata-rata siklus I yaitu 67,26 dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar 46,6% dan mengalami peningkatan ke siklus II yaitu 80,2 dengan peningkatan ketuntasan klasikal sebanyak 86,6% peningkatan nilai rata-rata sebesar 13,06 dan peningkatan ketuntasan klasikal 40,0%. Berdasarkan pembahasan dan hasil analisis penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus I dapat dikategorikan dalam aktivitas cukup, sedangkan pada siklus II dikategorikan dalam aktivitas baik, jadi aktivitas siswa pada penelitian ini sudah terlaksana dengan baik, siswa menjadi lebih aktif dan proses pembelajaran juga menjadi efektif karena siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran.