POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN RESILIENSI ANAK (Studi Kasus Pada Siswa “F” di Kelas B TK Permata Bunda Desa Mait Hilir Kecamatan Sepauk) Tahun Pelajaran 2021/2022

Yena Pronika Sari. 2022, Pola Asuh Orang Tua Dalam Menumbuhkan Resiliensi Anak (Studi Kasus Pada Siswa “F” di Kelas B TK Permata Bunda Desa Mait Hilir Kecamatan Sepauk) Tahun Pelajaran 2021/2022. Skripsi, Sintang: program studi
pendidikan guru pendidikan anak usia dini, sekolah tinggi keguruan dan ilmu pendidikan Persada Khatulistiwa Sintang. Pembimbing I Suryameng, M.Pd., Pembimbing II Fransiska, S,Psi., M.Pd. Kata Kunci: Pola Asuh, Resiliensi Bentuk kasih sayang orangtua terhadap anak adalah point sangat penting. Tetapi
jika orang tua terlalu memanjakan anak maka akan membuat anak menjadi memiliki emosi yang kurang stabil. Tujuan penelitian ini yaitu: 1). Untuk mendeskripsikan bagaimana pola asuh orang tua dalam menumbuhkan resiliensi anak pada siswa “F”. 2). Untuk mengetahui apa saja komponen resiliensi keluarga
anak. 3). Untuk mendeskripsikan apa saja upaya yang dilakukan orang tua dalam menumbuhkan resiliensi anak?. Pendekatan penelitian ini adalah menggunakan kualitatif deskriptif dengan bentuk studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik analisis data menggunakan interaktif model Milles dan
Huberman. Subyek dalam penelitian ini berjumlah 3 orang yang terdiri dari siswa “F”, ibu siswa “F”, dan guru kelas siswa “F”. Hasil dari penelitian ini adalah:1). Pola asuh yang digunakan adalah pola asuh demokratis karena dengan penerapan ini orang tua membuat “F” menjadi lebih mandiri, dan berjiwa sosial. Orang tua
memberikan kebebasan kepada anak hubungan orang tua dan anak menjadi harmonis karena orang tua dapat mengarahkan, dan membimbing anak menjadi lebih baik dalam mengontrol emosinya. 2). Komponen resiliensi yang muncul adalah 2 family belief systems dan the role of religion tampak orang tua yang
dapat menerima setiap dari kesalahan anaknya dengan tetap sabar, berkaitan dengan pendekatan diri dengan agama mereka mengajarkan dan menanamkan nilai agama yang baik kepada anak. 3). Upaya yang dilakukan orang tua dalam menumbuhkan resiliensi anak adalah selalu sabar jika menghadapi anak dan
bekerjasama dengan pihak sekolah terkait dengan kondisi “F” yang memiliki emosi yang kurang stabil, memahami anak dengan tidak membuatnya merasa tersinggung, memberikan pengertian kepada teman-temanya agar bisa memahami “F”.