UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI TEKNIK MOZAIK MENGGUNAKAN BAHAN ALAM PADA ANAK KELOMPOK B PAUD BUAH RINDANG UMIN JAYA TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Ludofika Lidia. “Upaya meningkatkan kemampuan motorik halus melalui teknik mozaik menggunakan bahan alam pada anak kelompok B PAUD Buah Rindang Umin Jaya Tahun pelajaran 2023/2024. Skripsi: Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini STKIP Persada Katulistiwa Sintang. Pembimbing I :
Yohanes Berkhmas Mulyadi,. S.Fil.,M.Psi, Pembimbing II : Sudarto, M.Pd. Kata kunci : Motorik Halus, Teknik Mozaik Bahan Alam
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan teknik mozaik bahkan alam dalam meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak kelompok B di PAUD Buah Rindang Umin Jaya. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif
dengan bentuk penelitian adalah penelitian tindakan kelas (classrom action research) Model yang digunakan adalah Kemmis & Me Taggart dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi jumlah subjek penelitian 10
orang anak. Teknik pengumpulan data adalah teknik observasi, komunikası langsung, teknik dokumentasi. Alat pengumpulan data yaitu lembar observasi, lembar wawancara, dan lembar dokumentası. Teknik analisis data yaitu reduksi (data reduction), Penyajian data (data display) Verifikasi data (drawing data).
Penerapan teknik mozaik bahan alam pada aktivitas guru di siklus I dengan nilai rata-rata sebesar 55,40 termasuk kriteria cukup baik. Hasil observasi aktivitas guru siklus II dengan nilai rata-rata 83,41, hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I dengan nilai rata-rata 59,15, sedangkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II dengan nilai rata-rata sebesar 75,45. Hasil observasi siswa sudah mencapai tingkat maksimal sehingga berpengaruh pada peningkatan kemampuan motorik halus anak. Hal ini meningkat pada setiap siklus nya ditandai dengan nilai indikator pencapaian pada kemampuan motorik halus anak. Pada siklus I
pertemuan 1 dari 10 anak yang Berkembang sesuai harapan ada 1
orang anak (10%), pada pertemuan II dari 10 anak berkembang sesuai harapan ada 4 orang anak (40%) selanjutnya pada pertemuan III berkembang sesuai harapan ada 4 orang anak (40%). Pada siklus II pertemuan I berkembang sesuai harapan dari 10
anak ada 5 orang anak (50%), pertemuan ke II berkembang sesuai harapan dari 10 anak ada 5 orang anak (50%) selanjutnya pada pertemuan III berkembang sesuai harapan dari 10 anak ada 8 orang anak mengalami peningkatan menjadi 80%