IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN CRI TICAL THINGKING, COLLABORATION, COMMUNICATION AND CREATIVITY (4C) OLEH GURU BAHASA INDONESIA PADA MATERI BIOGRAFI DI SMA NEGERI 1 DEDAI TAHUN 2023/2024

Eti Nurfita. 2024. “Implementasi Pembelajaran Critical Thinking, Collaboration, Communication, And Creativity (4C) Oleh Guru Bahasa Indonesia Pada Materi Biografi di SMA Negeri 1 Dedai Tahun 2023/2024”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Pembimbing I: Debora Korining Tyas, M.Pd, Pembimbing II: Tedi Suryadi, M.Pd. Kata kunci: keterampilan pembelajaran Critical Thinking, Collaboration, Communication, And Creativity (4C). Penelitian ini dilakukan untuk melihat kemampuan berpikir kritis dalam memecahkan masalah, bertanggungjawab dalam melakukan kerja sama, dapat
berkomunikasi dengan baik serta dapat melatih kreatifitas peserta didik karena memberikan dampak yang baik di setiap pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru dan peserta didik. Penelitian 4C diterapkan oleh guru karena membuat peserta didik menjadi lebih terampil, kreatif serta inovatif. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan alur, dampak pengimplementasian pembelajaran kompetensi 4C pada siswa kelas X dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi biografi di SMA Negeri 1 Dedai dan kendala-kendala yang dihadapi oleh guru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskritif. Pengumpulan data
dilakukan dengan teknik observasi (pengamatan), wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data yang dilakukan yaitu dengan menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan keterampilan pembelajaran 4C yang diterapkan oleh guru Bahasa Indonesia pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 Dedai sudah terlaksanakan dengan baik. Keterampilan pembelajaran 4C juga memberikan dampak yang baik bagi peserta didik. Meskipun ada beberapa kendala pada saat pembelajaran berlangsung, dan kendala tersebut kebanyakan berasal dari peserta didik, seperti peserta didik yang kurang percaya diri dalam menyampaikan pendapat dan tingkat kecocokan antar peserta didik rendah dikarenakan memiliki sifat yang berbeda-beda.