DAMPAK PSIKOLOGIS ANAK KORBAN PERCERAIAN ( STUDI KASUS SISWA “B’ ) SDN 29 NENAK TEMBULAN TAHUN PELAJARAN2021/2022

Rema, Yuliana Elvina. 2022. “Dampak Psikologis Anak Korban Perceraian( Studi kasus Siswa “B” ) SDN 29 Nenak Tembulan Tahun Pelajaran 2021/2022”. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Pembimbing I Eliana Yunitha Seran, M. Pd. Pembimbing II Bonifasi Asvita Viviyanti, M. Psi.
Kata Kunci : Dampak Psikologis, Anak Korban Perceraian
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bertujuan untuk
mendeskripsikan dampak psikologis anak korban perceraian (studi kasus siswa “B”). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1) Apa saja dampak psikologis pada anak korban perceraian SDN 29 Nenak Tembulan Tahun Pelajaran 2021/2022? 2) Apa saja yang menjadi penghambat proses perkembangan anak korban perceraian SDN 29 Nenak Tembulan Tahun pelajaran 2021/2022? 3) Bagaimana upaya membangkitkan semangat psikologis pada anak korban perceraian SDN 29 Nenak Tembulan Tahun pelajaran 2021/2022.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa merti guna kecamatan sintang kabupaten sintang. Alat pengumpul data dilakukan dengan cara melakukan wawancara secara langsung, melakukan observasi dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian adalah anak korban perceraian ( siswa “B”), orang tua siswa “B” yaitu ibu SK. Teknik analisis data menggunakan model analisis Miles dan Huberman,
yang terdiri atas empat tahapan penting, yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan ( verifikasi ). Hasil penelitian ini menemukan bahwa : 1) dampak psikologis yang berpengaruh terhadap diri siswa yang mempengaruhi tiga aspek yaitu kognitif, emosi, sosial. 2) penghambat proses perkembangan anak berpengaruh terhadap perkembangan psikologis anak.
3) upaya membangkitkan semangat siswa “B” tentunya dengan peran penting yang ada dilingkungannya yaitu lingkungan keluarga dan sekolah. Berdasarkan hasil dari kesimpulan yang telah dirumuskan, maka peneliti memberi saran terhadap orang tua, sekolah agar lebih berperan aktif dalam menjalnkan tugas sebagai orang tua dan juga pendidik untuk kepentingan anak kedepannya khususnya siswa “B” agar mendapat perhatian, pendampingan secara baik untuk
masalah psikologis anak.