PROBLEM SISWA HIPERAKTIF DALAM PROSES PEMBELAJARAN (STUDI KASUS SISWA KELAS V SDNEGERI 39 TANJUNG RIA SEPAUK TAHUN AJARAN 2020/2021)

Rinsi Erlen,2021. Problem Siswa Hiperaktif Dalam Proses Pembelajaran (Studi Kasus Siswa Kelas V SD Negeri 39 Tanjung Ria Sepauk). Skripsi, Program Studi PGSD STKIP Persada Khastulistiwa Sintang. Pembimbing 1: Imanuel Sairo Awang, S. Si., M.Pd. Pembimbing 2: Muhammad Rian Subekti, M.Pd.,AIFO-P Kata Kunci : problem Siswa Hiperaktif Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik,factor, dampak dan cara mengatasi perilku hiperaktif. Adapun yang menjadi fokus utama dalam
penelitian ini yaitu bagaimana problem siswa hiperaktif dalam proses pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 39 Tanjung Ria Sepauk. Pendekatan penelitian kualitatif dengan bentuk penelitian studi kasus. Subjek penelitian adalah guru kelas V berinisial “MA”, guru kelas III berinisial “Y” dan orangtua siswa berinisial “D”. Objek penelitian adalah siswa hiperaktif berinisial “SA”. analisis data menggunakan deskriptif kualitatif model interaktif dari Miles &
Hubberman dengan langkah-langkah: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan dan teknik yang membandingkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik perilaku hiperaktif
meliputi: a). Mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian, b). Tidak fokus, c). Sering berjalan tanpa arah dan tujuan, d). Mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan baik, e). Mudah bosan. Adapun beberapa faktor penyebab terjadinya hiperaktif meliputi: riwayat kehamilan, kondisi ibu selama hamil diduga mempengaruhi perilaku anak dikarenakan selama kehamilan ibu mengalami depresi berat, dan paparan rokok serta konsumsi alkohol. Hal ini dapat memiliki dampak terhadap pertumbuhan anak, adapun dampak yang didapat meliputi: prestasi belajar buruk dan tidak memiliki teman. Adapun tindakan yang dilakukan dalam mengatasi perilaku hiperaktif yaitu dengan melakukan pendekatan terlebih dahulu, sabar, perbanyak memahami anak,melakukan beberapa permainan, sering diajak berbicara dan sebagainya. Saran bagi peneliti
semoga dapat mengkaji lebih lanjut mengenai problem siswa hiperaktif, mengetahui faktor penyebab dan dampak yang terjadi dari perilaku hiperaktif serta tindakan yang harus dilakukan dalam mengatasi perilaku hiperaktif.