ANALISIS PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA MELALUI PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 04 SINTANG TAHUN AJARAN 2024/2025

Maria Fentalis Saulin. 2025. Analisis Penerapan Kurikulum Merdeka Melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Pada Siswa Kelas V di SD Negeri 04 Sintang Tahun Ajaran 2024/2025. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Pembimbing I: Agusta Kurniati, M.Pd., Pembimbing II: Gabriel Serani, S.S.,M.Hum.

Kata Kunci: Kurikulum Merdeka, Projek, Penguatan, Profil, Pelajar Pancasila

Penelitian ini dilatar belakangi oleh pemahaman guru terhadap konsep dan pelaksanaan P5 masih belum merata dan terdapat keterbatasan sumber daya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Penerapan kurikulum merdeka melalui projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) SD Negeri 04 Sintang Tahun Pelajaran 2024/2025. 2) Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penerapan kurikulum merdeka melalui projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) SD Negeri 04 Sintang Tahun Pelajaran 2024/2025. dan 3) Upaya guru mengatasi hambatan dalam penerapan kurikulum merdeka melalui projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) SD Negeri 04 Sintang Tahun Pelajaran 2024/2025. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan bentuk deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah interactive model dari Miles Huberman yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1) Penerapan kurikulum merdeka melalui P5 di SD Negeri 04 Sintang sudah dilaksanakan, namun belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman yang ditetapkan. 2) Faktor pendukung meliputi antusiasme dalam mengikuti kegiatan projek, serta dukungan dari kepala sekolah dan motivasi kepada guru. Sedangkan faktor penghambat mencakup kurangnya pelatihan, keterbatasan waktu dan minimnya sarana dan prasarana pendukung projek. 3) Upaya guru dalam mengatasi hambatan dilakukan dengan berkolaborasi antar guru dalam merancang projek, memanfaatkan media dan alat sederhana. Dengan demikian peneliti menyimpulkan bahwa pelaksanaan P5 di SD Negeri 04 sintangtelah berjalan meskipun belum maksimal. Diperlukan peningkatan pemahaman guru melalui pelatihan yang berkelanjutan dan penyediaan sarana pendukung yang memadai. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada kepala sekolah dalam meningkatkan efektivitas pelaksanaan P5 serta menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya terkait implementasi kurikulum merdeka dijenjang sekolah dasar.