PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MERONCE DENGAN MANIK-MANIK KELAS A PAUD BUAH RINDANG UMIN JAYA TAHUN AJARAN 2023/2024

ABSTRAK Devi, 2024. Peningkatan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan meronce dengan manik-manik (kelas A PAUD Buah Rindang Umin Jaya Tahun Ajaran 2023/2024). Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini STKIP Persada Khatualistiwa Sintang. Pembimbing I: Adpriyadi, M.Pd., Pembimbing II: Sudarto, M.Pd Kata kunci: Kemampuan Motorik Halus, Kegiatan Meronce Penelitian ini dilatar belakangi peningkatan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan meronce dengan manik-manik kelas A. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan: 1) penerapan kegiatan meronce dengan manik-manik pada kelas A PAUD Buah Rindang Umin Jaya. 2) peningkatan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan meronce dengan manik-manik kelas A PAUD Buah Rindang Umin Jaya. 3) respon anak terhadap penggunaan manik-manik pada kelas A PAUD Buah Rindang Umin Jaya. Subjek penelitian berjumlah 10 orang siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan bentuk penelitian tindakan kelas (classroom action research). Model yang digunakan adalah model kurt lewis dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, pengukuran, komunikasi langsung, dan dokumentasi, alat pengumpulan data yaitu lembar observasi, lembar wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian dipeoleh: aktivitas guru siklus I, siklus II, dan siklus III. Aktivitas siswa siklus I, siklus II, dan siklus III. Hasil observasi guru siklus I rata-rata presentase 50,13%, siklus II rata-rata presentase 67,85%, siklus III rata-rata presentase 85%. Hasil observasi siswa pada siklus I rata-rata presentase 53,57%, siklus II rata-rata presentase 67,85%, siklus III rata-rata presentase 82,28%. Hal ini berarti hasil observasi siswa sudah mencapai tingkat kemampuan maksimal sehingga berpengaruh pada peningkatan kemampuan motorik halus anak. Kemampuan motorik anak melalui kegiatan meronce dengan manik-manik mengalami peningkatan pada anak setiap siklusanya ditandai dengan presentase indikator pencapaian yang meningkat pada kemampuan motorik halus anak dengan berkembang sesuai harapan pada pra siklus dari 10 siswa masih belum berkembang 80%, siklus I pertemuan I siswa yang memberikan BSH yaitu 20%, siklus I pertemuan II BSH 30%, siklus II pertemuan I BSH 50%, siklus II pertemuan II BSH 60%, siklus III pertemuan I BSH 70%, sedangkan siklus III pertemuan III meningkat BSH 80%. Penelitian ini dihentikan pada siklus III karena sudah memenuhi kreteria indikator keberhasilan. Kesimpulan dari peningkatan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan meronce dengan manik-manik kelas A dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak, dapat melatih koordinasi mata dan tangan anak. Harapan dari peneliti kedepannya penelitian ini dapat bermanfaat bagi siswa, bagi guru, bagi sekolah, dan peneliti selanjutnya.