PERAN PEMBINA DALAM MENUMBUHKAN BINA IMANANAK USIA DINI DI GEREJA KATOLIK SANTO PAULUSSTASI KANCING

Veronika Iin. 2024.Peran Pembina dalam Menumbuhkan Bina Iman Anak Usia Dini di Gereja Katolik Santo Paulus Stasi Kancing. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Pembimbing I: Fransiska, S.Psi.,M.Pd Pembimbing II: Sarayati, M.Pd kunci: Peran Pembina dan Bina Iman Anak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Peran pembina dalam menumbuhkan bina iman anak usia dini di Gereja Katolik Santo Paulus stasi Kancing. 2) Tujuan bina iman anak. 3) Cara menumbuhkan iman anak dalam keluarga. Subjek penelitian ini berjumlah 5 orang yang terdiri dari 1 pembina dan 4 anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan bentuk
deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah interactive model dari Milles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) peran pembina dalam menumbuhkan bina iman anak usia dini di Gereja katolik Santo Paulus stasi Kancing yaitu: membentuk keperibadian anak, membentuk kedisiplinan rohani anak, mengenalkan Tuhan kepada anak dengan benar. 2)
Tujuan menumbuhkan bina iman anak usia dini di Gereja Katolik Santo Paulus stasi Kancing yaitu: terciptanya iklim yang baik bagi anak-anak, terbentuknya pengenalan gerakan ibadah yang benar kepada anak, terbentuknya sikap mengucapkan doa-doa harian secara mandiri, terciptanya pengembangan iman pada anak, meningkatnya pemahaman nilai agama dan moral, terbentuknya sikap perilaku yang baik pada diri anak, terbentuknya sikap kerjasama, terbentuknya sikap saling membantu, terciptanya sifat kritis dalam menanggapi sesuatu dan terbentuknya sikap menjaga kebersihan diri dan lingkungan anak. 3) Cara menumbuhkan bina iman anak di Gereja Katolik Santo Paulus stasi Kancing yaitu: berdoa secara mandiri dan bersama, mengikuti perayaan liturgi, dan merenungkan kitab suci, aktif dalam kelompok pembinaan iman, memiliki semangat missioner (berderma, berkurban dan kesaksian) pada anak.