PROSES MORFOFONEMIK BAHASA DAYAK SEKUBANGDALAM CERITA RAKYAT DI DESA BERNAYAU KECAMATAN SEPAUK KABUPATEN SINTANG

Petronila, Petronila (2021) PROSES MORFOFONEMIK BAHASA DAYAK SEKUBANGDALAM CERITA RAKYAT DI DESA BERNAYAU KECAMATAN SEPAUK KABUPATEN SINTANG. Skripsi thesis, STKIP PERSADA KHATULISTIWA.

[thumbnail of PBI_1713041435_COVER.pdf] Text
PBI_1713041435_COVER.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of PBI_1713041435_BAB 1.pdf] Text
PBI_1713041435_BAB 1.pdf

Download (506kB)
[thumbnail of PBI_1713041435_BAB 2.pdf] Text
PBI_1713041435_BAB 2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (471kB)
[thumbnail of PBI_1713041435_BAB 3.pdf] Text
PBI_1713041435_BAB 3.pdf

Download (385kB)
[thumbnail of PBI_1713041435_BAB 4.pdf] Text
PBI_1713041435_BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (440kB)
[thumbnail of PBI_1713041435_BAB 5.pdf] Text
PBI_1713041435_BAB 5.pdf

Download (187kB)
[thumbnail of PBI_1713041435_LAMPIRAN.pdf] Text
PBI_1713041435_LAMPIRAN.pdf

Download (1MB)

Abstract

Petronila. 2021, Proses Morfofonemik Bahasa Dayak Sekubang dalam Cerita Rakyat di Desa Bernayau Kabupaten Sintang. Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Pembimbing I : Herpanus,
S.P., M.A., Ph.D., Pembimbing II: Sri Astuti, S.S., M.Pd.
Kata kunci : Bahasa Dayak Sekubang, Afiks, Morfofonemik
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dasar berafiks yang mengalami proses morfofonemik BDS dan proses morfofonemik BDS. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan teknik wawancara dan teknik
dokumentasi. Peneliti menggunakan dua aplikasi untuk mengolah data yaitu ELAN dan Toolbox. Hasil penelitian menunjukkan bentuk afiks BDS yaitu ber-, ke-, me-, n-, te-, peN-, ke-an, me-kan dan se-nya. Bentuk afiks BDS antara lain afiks ber- dengan
alomorf be- dan ber-. Afiks ke- alomorf ng-, pe-, dan ter-. Afiks me- alomorf me-. Afiks N- alomorf n-, ng,-nge dan ny-. Afiks ter- alomorf te- dan afiks peN- alomorf pen-. Sedangkan afiks ke-an, nge-kan dan se-nya tidak memiliki alomorf. Pemunculan fonem /w/ terjadi ketika afiks ke-an berdistribusi dengan bentuk dasar
yang diakhiri dengan fonem vokal /u/. pemunculan fonem /en/ terjadi ketika afiks N- bertemu dengan bentuk dasar berawalan fonem /n/. Kemudian pelepasan fonem yang berawalan fonem /a, u. b, d, g, j,k, l, m, p, r, s, t/ ketika bertemu dengan afiks ber-
ter- dan N- yang bertemu dengan bentuk dasar berawalan fonem /g, k, a/. Kemudian peluluhan fonem terjadi apabila afiks N- bertemu dengan bentuk dasar berawalan fonem /a, i, u, o, g, k/. Perubahan fonem terjadi apabila fonem /n-/ pada afiks PeN-
dan N- bertemu dengan bentuk dasar berawalan fonem /j, g, k/. Pergeseran fonem fonem n- pada afiks N- bertemu dengan bentuk dasar berawalan /a, c, u, i, o/, pada afiks me- jika bertemu dengan bentuk dasar berawalan fonem /l, r/.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: L Education > L Education (General)
Depositing User: Magang Santai jak
Date Deposited: 21 Oct 2025 07:21
Last Modified: 21 Oct 2025 07:21
URI: http://repository.persadakhatulistiwa.ac.id/id/eprint/2398

Actions (login required)

View Item
View Item