ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN NILAI-NILAI DALAM NOVEL AKU BENCI POLITIK TAPI POLITIK CINTAKU KARYA URSULA DWI OKTAVIANI

Leonardus Herman, 1713041426. 2021. Analisis Unsur Intrinsik Dan NilaiNilai Dalam Novel ABPTPC karya Ursula Dwi Oktaviani. Skripsi, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Pembimbing I: Yudita Susanti, S.S M.Pd., Pembimbing II: Ursula Dwi Oktaviani, M.Pd. Kata kunci: Analisis Struktur, Struktur Intrinsik, Nilai-nilai Novel Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur intrinsik dan nilai-nilai seperti nilai sosial, nilai politik, nilai budaya, nilai religius, nilai moral, dan nilai
pendidikan yang terkandung pada novel ABPTCP karya Ursula Dwi Oktaviani. Metode penelitian ini deskriptif kualitatif. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu kartu data dan dokumen. Tema dalam novel ini menceritakan tentang perjuangan yang tidak kenal lelah dalam mengejar cita-cita dan jangan jadikan
kekurangan sebagai kelemahan. Tokoh dibagi menjadi 4 (empat) yaitu tokoh utama protagonis (4 tokoh), tokoh tambahan protagonis ada (3 tokoh), tokoh utama antagonis (1 tokoh), tokoh utama tritagonis (1 tokoh), tokoh figuran atau tokoh pembantu (2 tokoh). Penokohan dalam novel ABPTPC karya Ursula Dwi Oktaviani secara keseluruhan terdapat 7 (tujuh) penokohan, enam diantaranya
selaku tokoh protagonis berperilaku baik. Alur yang digunakan didalam novel ABPTPC Mengunakn alur maju. Terdapat 3 (tiga) latar dalam novel ABPTPC yaitu latar tempat berjumlah 6 (enam) latar latar waktu berjumlah 3 (tiga) latar, latar suasana berjumlah 5 (lima). Sudut pandang dalam novel ABPTPC adalah orang pertama artinya pengarang sebagai pelaku cerita. Amanat yang disampaikan
dalam novel ABPTPC yaitu jangan pernah menyerah, dan tetap percaya diri. Gaya bahasa yang digunakan pada novel ABPTPC pengarang mengunakan unsur kearifan lokal dengan mengunakan bahasa daerah. Nilai-nilai yang terdapat dalam novel ABPTPC karya Ursula Dwi Oktaviani dibagi menjadi 6 (enam) nilai yaitu, nilai sosial di masyarakat, nilai politik, nilai budaya berupa mengunakan
kearifan lokal, nilai religius berupa bersyukur kepada Tuhan, nilai moral berupa rajin, menolong, dan nilai pendidikan berupa semangat kebangsaan.