MAKNA MANTRA PENGOBATAN PADA SUKU DAYAK KERABAT DESA NANGA PEMUBUH KECAMATAN SEKADAU HULU KABUPATEN SEKADAU

Dei Kristina.2021, Makna MantraPengobatan pada Suku Dayak Kerabat Desa Nanga Pemubuh Kecamatan Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau. Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Pembimbing 1: Herpanus, S.P.,M.a, Ph. D. Pembimbing II: Sri Astuti, S.S., M.Pd.
Kata Kunci:Mantra, Pengobatan, Makna. Tujuan penelitian menganalisis pengunaan serta makna yang terkandung dalam
mantra pengobatan. Makna mantra pengobatan Desa Nanga Pemubuh belum pernah dilakukan penelitian. Penelitian ini juga sebagai salah satu bentuk melestarikannya dan mendokumentasikan mantra pengobatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan pendekatan penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara dan
teknik rekam. Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, terdapat 12 mantra pada suku Dayak Kerabat. Kedua, terdapat tiga makna yang terkandung dalam 12 mantra pengobatan yakni, makna gramatikal, makna konseptual dan makna non referensial terdiri dari 21 kata termasuk makna gramatikal 63 kata termasuk dalam makna konseptual dan 2 kata termasuk dalam makna non referensial.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa mantra pengobatan merupakan salah satu kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat tradisional khususnya di Desa Nanga Pemubuh yang diwariskan secara turun-temurun. Berkaitan dengan makna mantra pengobatan yang peneliti analisis makna yang terkandung didalam mantra berpengaruh terhadap mantra yakni untuk memperkuat efek yang terkandung didalam mantra tersebut sehingga masyarakat
meyakini bahwa mantra pengobatan manjur untuk tetap digunakan dalam pengobatan tradisional masyarakat khususnya di Desa Nanga Pemubuh Kecamatan Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau.