ANALISIS PEMBELAJARAN DARING MENGGUNAKAN APLIKASI WHATSAPP PADA KELAS 1 SD SWASTA JOSEPH KHATULISTIWA SINTANG TAHUN AJARAN 2020/2021

Maria Bunda Laga Rosa Mystica Wuring. 2021. Analisis Pembelajaran Daring Menggunakan Aplikasi WhatsApp pada Kelas 1 SD Swasta Joseph Khatulistiwa Sintang Tahun Ajaran 2020/2021. Skripsi, Program Studi PGSDSTKIP. Pembimbing 1: Dwi Cahyadi Wibowo, S.Pd., M.Pd, Pembimbing II. Muhammad Rian Subekti, M.Pd
Kata Kunci: pembelajaran daring, kelebihan, kekurangan, aplikasi whatsApp Pandemi covid-19 telah membatasi pergerakan manusia dalam berinteraksi secara tatap muka, terutama pada dunia pendidikan. Oleh sebab itu pembelajaran daring menjadi solusi untuk dalam menghadapi permasalahan tersebut. Pembelajaran
daring menggunakan aplikasi whatsApp adalah hal baru bagi SD Swasta Joseph Khatulistiwa Sintang, terutama kelas satu yang baru masuk sekolah. Tujuanpenelitian ini adalah menganalisis proses pembelajaran daring menggunakan whatsApp, kelebihan dan kekurangan pembelajaran daring menggunakan whatsApp serta upaya kepala sekolah, guru, orang tua dan siswa mengatasi
kekurangan pembelajaran daring menggunakan whatsApp. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) proses pembelajaran daring menggunakan aplikasi whatsApp
dilakukan dengan dua cara yaitu pemberian tugas kedalam grup whatsApp dan melalui panggilan video; (2) Kelebihan pembelajaran daring menggunakan whatsApp meliputi beberapa indikator, yaitu indikator keluarga, indikator lingkungan, indikator kemampuan mengoperasikan aplikasi whatsApp oleh pendidik dan orang tua, indikator efektivitas biaya, indikator pembelajaran dan
indikator kenyamanan aplikasi. Kekurangan pembelajaran daring menggunakan whatsApp meliputi beberapa indikator yaitu indikator pembelajaran kurang efektif, indikator koneksi internet, indikator lingkungan belajar siswa, indikator kemampuan mengoperasikan aplikasi whatsApp peserta didik dan indikator teknis; dan (3) upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah, guru, orang tua dan peserta didik, yaitu memberikan motivasi, memberi tugas tambahan, menjalin komunikasi yang intensif dengan orang tua, mengirim kembali.