PENGEMBANGAN ALAT PERAGA LINGKARAN BANGUNRUANG (LIBARU) PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD NEGERI 21 TELUK MENYURAI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Fransiska Mareta. 2025. Pengembangan Alat Peraga Lingkaran Bangun Ruang (LIBARU) Pembelajaran Matematika Di SD Negeri 21 Teluk Menyurai Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Pembimbing I: Ursula Dwi Oktaviani, M.Pd., Pembimbing II: Dominikus Riki Yonda, M.Pd.

Kata Kunci: Pengembangan Alat Peraga, Bangun Ruang, Hasil Belajar.

Pengembangan alat peraga LIBARU dilatarbelakangi oleh fakta dilapangan belum pernah menggunakan alat peraga LIBARU dan pembelajaran hanya berpusat pada guru dengan menggunakan media cetak berupa buku. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan pengembangan alat peraga lingkaran bangun ruang (LIBARU) pembelajaran matematika di SD Negeri 21 teluk menyurai untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Model penelitian pengembangan ini menggunakan model ADDIE merupakan akronim untuk Analyze, Design, Develop, Implement dan Evaluate. 1) Alat peraga LIBARU yang dikembangkan dengan model ADDIE terbukti efektif dan layak digunakan. Berdasarkan hasil evaluasi, LIBARU dinyatakan layak digunakan di kelas dan mampu meningkatkan efektivitas pembelajaran matematika pada materi bangun ruang. 2) Kelayakan alat peraga LIBARU yang di validasi oleh tiga validator memperoleh nilai rata-rata presentase 89,3% dengan kriteria sangat layak. 3) Respon siswa berdasarkan angket respon di kelas v SD Negeri 21 Teluk Menyurai memperoleh rata-rata persennya dengan nilai 93,33% dengan kategori respon positif. 4) Berdasarkan hasil perbandingan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika pada materi bangun ruang, memberikan dampak positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Kelas eksperimen yang menggunakan alat peraga menunjukkan rata-rata N-gain sebesar 0,6794 (67,94%) dengan kategori cukup efektif, sementara kelas kontrol hanya memperoleh rata-rata N-gain sebesar 0,3047 (30,47%) dengan tafsiran tidak efektif. Dengan demikian dapat disimpulkan alat peraga terbukti sebagai media yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa SD padamateri bangun ruang. Harapannya : Alat peraga LIBARU ini dapat terus dikembangkan dan dimanfaatkan secara luas dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep bangun ruang di tingkat sekolah dasar.