PROBLEMATIKA GURU DALAM MENERAPKAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR PADA SISWA KELAS IVB SEKOLAH DASAR NEGERI 20 MAMBOK KECAMATAN SINTANG KABUPATEN SINTANG TAHUN PELAJARAN 2023/2024

ABSTRAK Peronika Elia Rosari, 2024. Problematika Guru Dalam Menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar Pada Siswa Kelas IVB Sekolah Dasar Negeri 20 Mambok Kecamatan Sintang Kabupaten Sintang Tahun Pelajaran 2023/2024. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Pembimbing I: Lusila Parida, M.Pd, Pembimbing II: Rusdi, M.Sn Kata Kunci: Problematika Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar Pembelajaran P5 sebagai program pemerintah masih belum dilaksanakan dengan baik dan maksimal karena dalam penerapannya lembaga memiliki problem baik dalam hal perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan penerapan kurikulum merdeka belajar pada siswa kelas IVB SDN 20 Mambok Kecamatan Sintang Kabupaten Sintang, 2) Problematika guru dalam penerapan kurikulum merdeka belajar pada siswa kelas IVB SDN 20 Mambok Kecamatan Sintang Kabupaten Sintang, 3) Upaya guru untuk mengatasi Problematika terhadap penerapan kurikulum merdeka belajar pada siswa kelas IVB SDN 20 Mambok Kecamatan Sintang Kabupaten Sintang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian Field reseach (penelitian lapangan). Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi, dan triangulasi gabungan. Sedangkan teknik analisis data dilakukan dengan Reduksi Data, Penyajian Data, Verifikasi Data, dan Penarikan Kesimpulan. Hasil menunjukan bahwa: 1) Problematika penerapan kurikulum merdeka belajar pembelajaran yang terjadi adalah dengan adanya perubahan kurikulum merdeka belajar membuat para guru masih banyak yang kebingungan. Sehingga menjadikan guru tidak bisa mengajar dengan optimal dan professional. 2) Problematika guru dalam menerapkan kurikulum merdeka belajar adalah (a) Guru sulit merencanakan perangkat pembelajaran, guru lebih memilih tidak mandiri dalam membuat Modul Ajar (copy paste), karena dengan adanya sajian Modul Ajar pada buku pegangan guru dianggap hal itu sebagai sesuatu yang memudahkan tanpa harus berfikir apa dan bagaimana mengaplikasikan yang sebenarnya. (b) Evaluasi (penilaian) pembelajaran adalah secara umum para guru bisa dibilang mmapu melakukan penilaian secara otentik, akan tetapi hanya pada aspek tertentu yaitu pada penilaian sikap karena sulit teridentifikasi serta penilaian pada raport dianggap tidak memiliki korelasi antara soal yang dibuat dengan sajian penilaian dalam raport. 3) Upaya yang diterapkan oleh para guru mengatasi penerapan kurikulum merdeka belajar adalah meningkatkan SDM guru melalui kegiatan pelatihan; peningkatan sarana belajar dengan berencana melengkapi buku-buku bacaan terbaru di perpustakaannya.