ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI SAINS SISWA SEKOLAH DASAR PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL (IPAS) KELAS III SDN 13 SINTANG TAHUN PELAJARAN 2024/2025

Santi Wulandari. 2025, Analisis Kemampuan Literasi Sains Siswa Sekolah Dasar pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) Kelas III SDN 13 Sintang Tahun Pelajaran 2024/2025. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Pembimbing 1: Eliana Yunitha Seran, M.Pd Pembimbing II. Florentina Rahayu Esti Wahyuni, S.Si.,M.Pd

Kata Kunci: Literasi sains, Pembelajaran IPAS

Pendidikan diindonesia terus mengalami transpormasi seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Salah satu transpormasi penting diterapkannya Kurikulum Merdeka, yang menekankan pada pembelajaran berbasis kompetensi, diferensiasi, dan penguatan karakter. Literasi Sains menjadi fokus utama yang harus dikuasai peserta didik agar mampu menghadapi tantangan abad ke-21, seperti perkembangan teknologi, globalisasi dan perubahan lingkungan. Tujuan penelitian mengetahui tingkat kemampuan literasi sains dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS), mengetahui faktor pendukung dan penghambat kemampuan literasi sains pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS), Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan bentuk penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi, lembar wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah 22 siswa kelas III dan guru wali kelas III. Teknik analisis data model Miles dan Huberman terdiri atas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian diperoleh: 1) literasi sains siswa pada pembelajaran ilmu pengetahuan alam dan sosial (IPAS) berada pada kategori cukup baik dan menunjukan perkembangan yang positif, 2) Faktor pendukung meliputi kebiasaan membaca sebelum pembelajaran, penggunaan media sederhana, metode diskusi kelompok, serta antusiasme dan keterkaitan materi dengan kehidupan sehari-hari. Sementara itu, hambatan utama mencakup keterbatasan fasilitas, perbedaan gaya belajar, rendahnya minat baca, kesulitan memahami konsep abstrak, dan kurangnya dukungan dari orang tua, 3) guru telah melakukan berbagai upaya yang sistematis dan berkelanjutan untuk meningkatkan kemampuan literasi sains siswa. Kesimpulannya literasi sains siswa kelas III SDN 13 Sintang cukup baik dan terus berkembang berkat pembelajaran kontekstual meski masih menghadapi beberapa kendala. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi guru dan sekolah dalam merancang strategi pembelajaran IPAS yang lebih efektif untuk memperkuat literasi sains siswa sejak dini.