ANALISIS LITERASI BUDAYA DAN KEWARGAAN DI KELAS V SD NEGERI 3 SEMITAU TAHUN AJARAN 2024/2025

Siska Lia Abdiani. 2024, Analisis Literasi Budaya dan Kewargaan di Kelas V SD Negeri 3 Semitau Tahun Pelajaran 2024/2025. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Pembimbing I: Lusil Parida, M.Pd. Pembimbing II: Sirilus Sirhi, S.TP., M.M. Kata kunci : Literasi Budaya, Kewargaan, Membaca dan Menulis. Latar belakang penelitian ini berangkat dari rendahnya minat membaca dan menulis siswa dan rendahnya sikap toleransi yang merupakan indikator dari Literasi budaya dan Kewargaan. Hal ini dilihat dari kegiatan pembelajaran di kelas masih ada siswa yang tidak bisa membaca dan menulis yang menunjukkan bahwa kurangnya minat membaca dan menulis siswa yang akan berdampak pada rendahnya budaya literasi, masih ada siswa yang tidak bisa menghargai perbedaan yang menunjukkan rendahnya sikap toleransi siswa. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan, Literasi Budaya dan Kewargaan di kelas V SD Negeri 1 Semitau Tahun Pelajaran 2024/2025. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu menggunakan teknik analisis data Miles and Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Berdasarkan perolehan hasil lembar observasi Literasi Budaya dan Kewargaan dikelas V SD Negeri 1 Semitau bahwa penerapan literas budaya dan kewargaan dapat dikategorikan “Sangat Baik” sedangkan Berdasarkan hasil wawancara yang didapatkan kepala sekolah juga memiliki upaya tersendiri didalam mengatasi hambatan dalam menerapkan literasi budaya dan kewargaan, seperti upaya dalam menumbuhkan sikap toleransi siswa terhadap perbedaan agama, suku dll yang ada di kelas yaitu dengan mengajarkan kepada anak bahwa tidak boleh memaksakan pendapat sendiri kepada orang lain. Mengajarkan kepada anak bahwa ada teman yang meminta bantuan harus di bantu. (2) Faktor pendukung dalam penerapan literasi budaya dan kewargaan yaitu semangat para guru, tersedia fasilitas pojok baca, tersedia buku diperpustakaan dan ketersediaan dana. Faktor penghambatnya yaitu rendahnya minat siswa dalam mempelajari budaya, rendahnya minat siswa dalam membaca dan menulis dan rendahnya sikap toleransi siswa (3) Upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi faktor penghambat yaitu berusaha mengarahkan dan tetap mengajar siswa tentang budaya dan kewarganegaraan, mengajak siswa berkunjung ke perpustakaan supaya siswa banyak membaca dan menyediakan waktu khusus untuk siswa belajar menulis, serta mengajarkan cara menghargai perbedaan. Kesimpulannya, penerapan literasi budaya dan kewargaan dikelas V SD Negeri 3 Semitau, dapat dikategorikan “Sangat Baik” menurut data hasil observasi yang peneliti ambil di SD Negeri 3 Semitau memperoleh presentase 90%. Literasi budaya dan kewargaan bertujuan membentuk karakter siswa agar dapat menghormati dan menghargai serta melindungi kebudayaan bangsa Indonesia.Saran dan harapan Hendaknya sekolah memperhatikan fasilitas-fasilitas pendukung dalam penerapa literasi budaya dan kewargaan seperti menyediakan fasilitas pojok baca dikelaskelas agar penerapan literasi budaya dan kewargaan dapat berjalan dengan lancar. ix