ANALISIS PERAN GURU PPKN DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 07 SEKADAU HULU

Arlin Desiana. 2025. Peran Guru PPKn Dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas VII Di SMP Negeri 7 Sekadau Hulu. Skripsi, Program Studi PPKn STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Pembimbing I: Dr Sapto Purnomo, M.Pd., Pembimbing II: Suparno, M.Pd.

Kata Kunci: Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan, Keterampilan Berpikir Kritis.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan tingkat keterampilan berpikir kritis siswa masih rendah dan perlu di tingkatkan lagi, di tandai dengan siswa yang kurang dalam mengajukan argumentasinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran guru pendidikan kewarganegaraan dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas VII di SMP Negeri 7 Sekadau Hulu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan bentuk deskriptif. Lokasi penelitian di SMP Negeri 7 Sekadau Hulu, Kecamatan Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah lembar wawancara, lembar observasi, dan dokumentasi. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verivikasi data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) peran guru PPKn dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas VII di SMP Negeri 7 Sekadau Hulu, peran guru PPKn dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa sudah dilaksanakan dengan menerapkan indikator capain peran guru dalam melaksanakan tugasnya yaitu sebagai sumber belajar, fasiliator, pengelola, demonstrator, pembimbing, motivator dan evaluator. (2) keterampilan berpikir kritis siswa, dapat disimpulkan bahwa keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap siswa dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis yaitu menganalisis, mengevaluasi, dan menyimpulkan informasi secara logis. (3) faktor pendukung peran guru PPKn dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritius siswa yaitu apabila lingkungan belajar yang mendukung, strategi pembelajaran yang tepat, motivasi dan rasa ingin tahu yang tinggi dan sumber belajar yang mendukung, sedangkan faktor penghambat yaitu secara internal siswa jarang bertanya dan ribut di kelas dan kurangnya kesiapan guru dalam menyapaikan pembelajaran karena keterbatasan waktu, faktor eksternal sarana dan prasarna dan ketersedian bukubuku disekolah. Dengan demikian peneliti menyimpulkan peran guru PPKn sangat strategis dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian ini dapat menjadi bahan refleksi dan motivasi dalam mengoptimalkan peran guru PPKn dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa, baik melalui pembelajaran di kelas maupun diluar kelas.