ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KEMAMPUAN MENULIS SISWA KELAS XI A SMA PGRI 05 RAWAK KECAMATAN SEKADAU HULU TAHUN PELAJARAN 2024/2025

Makaria Fitriyana. 2025, Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Kemampuan Menulis
Siswa Kelas XI A SMA PGRI 05 Rawak Kecamatan Sekadau Hulu Tahun
Pelajaran 2024/2025, Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia. Pembimbing I:Yudita Susanti, S.S., M.Pd. Pembimbinhg II Debora
Korining Tyas, M.Pd.
Kata Kunci: kesalahan berbahasa, kemampuan menulis, teks ceramah
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting untuk
dikuasai oleh siswa di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Namun, dalam
praktiknya masih ditemukan banyak siswa yang melakukan kesalahan berbahasa
saat menulis. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bentuk-bentuk
kesalahan berbahasa serta (2) mengidentifikasi faktor penyebab kesalahan
berbahasa pada kemampuan menulis siswa kelas XI A SMA PGRI 05 Rawak Tahun
Pelajaran 2024/2025. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
jenis deskriptif. Subjek penelitian adalah 22 siswa kelas XI A SMA PGRI 05
Rawak, sedangkan objek penelitian berupa kesalahan berbahasa dalam tulisan
siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi, wawancara, dan
observasi dengan menggunakan instrumen berupa dokumen, kartu data, lembar
wawancara, dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)
ditemukan total 157 kesalahan berbahasa yang terdiri dari 78 kesalahan morfologi,
48 kesalahan sintaksis, dan 31 kesalahan semantik. Kesalahan morfologi paling
banyak berupa kapitalisasi (26 kesalahan) dan penulisan kata tidak baku (12
kesalahan). Kesalahan sintaksis didominasi oleh kalimat tidak efektif (9 kesalahan)
dan struktur kalimat yang tidak tepat (7 kesalahan). Sementara itu, kesalahan
semantik mencakup penggunaan kata tidak tepat (6 kesalahan), ambiguitas makna
(5 kesalahan), serta frasa kabur dan konsep menyesatkan (masing-masing 4
kesalahan). Temuan ini menunjukkan perlunya peningkatan pemahaman siswa
terhadap kaidah bahasa Indonesia dari aspek bentuk, struktur, dan makna. (2)
Adapun faktor penyebab kesalahan berbahasa tersebut yaitu faktor pertama adalah
bahasa ibu, yang mencakup pengaruh kebiasaan berbahasa tidak baku dalam
lingkungan sehari-hari. Faktor kedua adalah lingkungan, yang terdiri atas metode
pembelajaran yang masih terbatas dan kurang bervariasi, kurangnya bimbingan
menulis secara intensif, serta terbatasnya sarana dan media pembelajaran. Faktor
ketiga adalah kebiasaan, yang meliputi kurangnya kepercayaan diri dalam menulis,
keterbatasan penguasaan kaidah kebahasaan, kebiasaan menyelesaikan tugas secara
terburu-buru, dan rendahnya minat terhadap kegiatan menulis. Dengan demikian
dapat disimpulkan, bahwa kesalahan berbahasa yang dilakukan siswa mencapuk
kesalahan morfologi sebanyak 78 temuan, kesalahan sintaksis, terdapat 48
kesalahan dan kesalahan semantik sebanyak 31 kesalahan dengan penyabab utama
berasal dari bahasa ibu, lingkungan dan kebiasaan. Penelitian ini diharapkan
menjadi bahan evaluasi bagi guru, siswa, dan pihak sekolah untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran menulis, serta menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya
dalam bidang kebahasaan.