ANALISIS PENERAPAN TIGA KATA AJAIB DALAM PEMBENTUKAN SIKAP SOPAN SISWA KELAS III SD NEGERI 11 BATU AMPAR TAHUN AJARAN 2024/2025

Eni Aulia. 2025. Analisis Penerapan Tiga Kata Ajaib dalam Pembentukan Sikap Sopan Siswa Kelas III SD Negeri 11 Batu Ampar Tahun Ajaran 2024/2025. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Pembimbing I: Agusta Kurniati, M.Pd., Pembimbing II:
Fusnika, M.Pd.

Kata Kunci: Tiga kata ajaib, sikap sopan, pembiasaan, pendidikan karakter, sekolah dasar.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pembentukan sikap sopan pada siswa sekolah dasar melalui pembiasaan penggunaan tiga kata ajaib, yaitu “tolong”, “maaf”, dan “terima kasih.” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan tiga kata ajaib dalam membentuk sikap sopan siswa kelas III, mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambatnya, serta menjelaskan upaya guru dalam membiasakan penggunaan tiga kata ajaib di SD Negeri 11 Batu Ampar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan subjek utama guru kelas III dan subjek pendukung siswa kelas III. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yang meliputi tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan tiga kata ajaib mampu membentuk sikap sopan siswa secara bertahap berdasarkan lima kategori ranah afektif, yakni penerimaan, respon, nilai yang dianut, organisasi, dan karakterisasi. Faktor pendukungnya meliputi pembiasaan 3S (senyum, sapa, salam), pemberian nasihat oleh guru, serta dukungan dari rumah. Faktor penghambat yang muncul yaitu kurangnya media pengingat, rasa malu dari siswa, serta tidak terbiasanya penggunaan tiga kata ajaib di lingkungan rumah. Adapun upaya guru untuk membiasakan penggunaan tiga kata ajaib dilakukan melalui lagu atau nyanyian, nasihat dan teguran yang membangun, serta keteladanan guru secara langsung. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembiasaan penggunaan tiga kata ajaib berkontribusi dalam membentuk sikap sopan siswa, terutama jika didukung oleh lingkungan belajar yang konsisten, menyenangkan, dan melibatkan peran orang tua. Diharapkan pihak sekolah dapat menjadikan pembiasaan tiga kata ajaib sebagai bagian dari budaya sekolah. Siswa diharapkan terus menerapkan kebiasaan tersebut dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di rumah. Selain itu, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain yang ingin mengkaji pembentukan karakter di tingkat pendidikan
dasar.