STUDI KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PANGAN PADA SUKU DAYAK MAYAN DESA BENUIS KECAMATAN SELIMBAU KABUPATEN KAPUAS HULU UNTUK PENGEMBANGAN BUKU REFERENSI

Olvi Verwanti Habaraja, 2025, Studi Keanekaragaman Tumbuhan Pangan Pada Suku Dayak Mayan Desa Benuis Kecamatan Selimbau Kabupaten Kapuas Hulu Untuk Pengembangan Buku Referensi. Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Pembimbing I: Dr.Hilarius Jago Duda, S.Si., M.Pd., Pembimbing II: Benediktus Ege, M.Pd.

Kata Kunci: Keanekaragaman Tumbuhan Pangan, Dayak Mayan, Pengetahuan Tradisional, Indeks Ekologi, Buku Referensi

Pengetahuan tradisional masyarakat Dayak Mayan mengenai tumbuhan pangan masih bersifat lisan dan belum terdokumentasi secara tertulis. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya pengetahuan lokal seiring perkembangan zaman. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jenis, habitat, dan indeks ekologi tumbuhan pangan yang dimanfaatkan masyarakat Dayak Mayan di Desa Benuis, Kecamatan Selimbau, Kabupaten Kapuas Hulu serta mengembangkan buku referensi sebagai upaya pelestarian pengetahuan tersebut. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif melalui teknik survei dan pengumpulan data menggunakan lembar wawancara. Analisis data dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menemukan sebanyak 34 spesies tumbuhan pangan dari 21 famili dan 13 tumbuhan pangan belum teridentifikasi nama ilmiahnya. Sebagian besar berasal dari famili Zingiberaceae dan Melastomataceae dengan prsentase 9,2%. Habitat terbanyak ditemui di hutan sebesar 61,77%, kemudian disusul ladang (14,71%), tepi sungai dan rawa masing-masing 11,76%. Rata-rata indeks ekologi pada enam stasiun adalah sebagai berikut: indeks keanekaragaman (H') rata-rata 3,13 dengan kategori tinggi menunjukkan penyebaran individu yang merata; indeks keseragaman (E) rata-rata 0,88 dengan kategori komunitas stabil dan indeks dominansi (C) rendah, memiliki rata-rata 0,06 dengan kategori rendah, menunjukkan tidak adanya spesies yang mendominasi. Hasil validasi buku menunjukkan nilai rata-rata kelayakan sebesar 92%, masuk dalam kategori sangat layak untuk digunakan sebagai sumber belajar dan dokumentasi pengetahuan lokal. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Dayak Mayan di Desa Benuis secara turun-temurun memanfaatkan berbagai jenis tumbuhan sebagai bahan pangan, dan hasil penelitian ini berhasil dirangkum dalam sebuah buku referensi yang layak dijadikan bahan ajar. Diharapkan buku ini tidak hanya memperkaya ilmu pengetahuan mengenai tumbuhan pangan lokal, tetapi juga turut melestarikan kearifan lokal masyarakat Dayak serta menjadi sumber informasi yang bermanfaat bagi akademisi, peneliti, pelajar, dan masyarakat umum yang tertarik dengan praktik penyembuhan tradisional berbasis tumbuhan.