PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI PADA MATA PELAJARAN IPAS BAB 7 DAERAHKU KEBANGGAANKU KELAS V SD NEGERI 17 SENAI TAHUN AJARAN 2024/2025

M.W.Razzaq Effendi. 2025, Pengembangan Video Animasi pada Mata Pelajaran
IPAS Bab 7 Daerahku Kebanggaanku Kelas V SD Negeri 17 Senai Tahun Ajaran
2024/2025.Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP
Persada Khatulistiwa Sintang. Pembimbing I: Didin Syafruddin, S.P., M. Si
Pembimbing II: Dwi Cahyadi Wibowo, M.Pd
Kata Kunci : Video Animasi, IPAS, Research and Development (R&D)
Penelitian ini di latarbelakangi karena rendahnya minat belajar siswa kelas V SD
Negeri 17 Senai dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran IPAS, video
animasi yang digunakan guru di dalam pembelajaran memang dapat menarik
minat belajar siswa tetapi video yang digunakan tidak relevan dengan tujuan dan
materi pembelajaran yang akan sampaikan, durasi penggunaan video animasi juga
berbeda dari rancangan modul ajar yang sudah direncanakan sehingga tujuan
pembelajaran tidak tercapai. Sebagai solusi, peneliti mengembangkan media video
animasi menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan model
ADDIE yang terdiri dari analyze, design, development, implementation, dan
evaluation. Uji coba dilakukan dengan uji coba skala terbatas dan uji coba skala
lapangan. Alat pengumpulan data terdiri dari lembar validasi ahli media dan ahli
materi, angket, lembar wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan
: (1) Media video animasi di uji coba skala terbatas dan skala lapangan setelah di
validasi oleh validator ahli media dan ahli materi. (2) Validasi ahli media
menunjukan skor 82,35%, sedangkan presentase hasil ahli materi yaitu 92,5%.
Presentase dari rata-rata skor yang diperoleh dari ahli media dan ahli materi untuk
media pembelajaran video animasi yaitu 87,42% dengan kriteria Sangat Layak.(3)
Tingkat efektifitas media video animasi yang diliat dari respon peserta didik
menunjukan skor 77,5 %, jika dilihat kriteria interpretasi respon peserta didik jika
hasil menunjukan hasil >61% maka media video animasi dinyatakan baik atau
efektif dan hasil wawancara yang dilakukan semua siswa memiliki ketertarikan
pada media video animasi dan ingin digunakan di dalam proses pembelajaran.
Maka dengan ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model pengembangan
ADDIE berhasil menghasilkan media pembelajaran yang efektif. Tahap analisis
mengidentifikasi kebutuhan siswa akan materi pembelajaran yang bersifat abstrak
dan luas, sehingga dikembangkan media video animasi untuk mempermudah
pemahaman. Hasil validasi oleh ahli media mencapai 82,35% dan ahli materi
92,5%, dengan rata-rata skor 87,42% yang menunjukkan kelayakan media dalam
kategori "Sangat Layak". Pada tahap implementasi, media ini terbukti efektif
dengan nilai 77,5% berdasarkan angket respon peserta didik. Dengan adanya
pengembangan media video animasi ini di harapkan dapat membantu dalam
proses penyampaian materi pembelajaran.