PENGEMBANGAN PERMAINAN MONOPOLI BENCANA ALAM (MOBENAL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MITIGASI BENCANA BANJIR DI KELAS IV SD NEGERI RAWAN BENCANA BANJIR KOTA SINTANG TAHUN AJARAN 2024/2025

Jun Belo, Verdinandus. 2025. Pengembangan Permainan Monopoli Bencana Alam (MOBENAL) untuk Meningkatkan Pemahaman Mitigasi Bencana Banjir di Kelas IV SD Negeri Rawan Bencana Banjir Kota Sintang Tahun Ajaran 2024/2025. Skripsi, Program Studi PGSD STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Pembimbing I: Nelly Wedyawati, S.Si., M.Pd., Pembimbing II: Sirilus Sirhi, S.TP., M.M.
Kata Kunci: Mitigasi, Banjir, Media Pembelajaran, Bencana
Penelitian dilatarbelakangi oleh kurangnya media pembelajaran kontekstual yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap mitigasi bencana banjir. Sehingga perlu mengembangkan media permainan edukatif. Penelitian bertujuan mengetahui efektivitas permainan monopoli bencana alam dalam meningkatkan pemahaman mitigasi bencana banjir bagi siswa kelas IV SD Negeri di wilayah rawan banjir Kota Sintang. Pendekatan Penelitian R&D ini dengan model ADDIE yang terdiri analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Desain, dan implementasi menggunakan Quasi Experiment Design dengan jumlah sampel 124 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket validasi dan pengguna produk, tes pemahaman, angket keberterimaan, dan dokumentasi. Teknik analisis efektivitas dengan rumus effect size. Hasil penelitian menunjukkan: validasi ahli media 95% dan ahli materi 91% (sangat layak); uji efektivitas dengan Cohen’s d di SDN 04 Sintang sebesar 8,88, SDN 16 Sungai Ringin 4,43, SDN 14 Mengkurai 2,68; uji hipotesis signifikan (0,000 < 0,05); respon siswa dan guru sangat positif. Dengan demikian, permainan MOBENAL layak, efektif, dan menarik untuk pembelajaran mitigasi bencana banjir. Implikasinya, media ini berpotensi diterapkan lebih luas di sekolah rawan bencana dan menginspirasi pengembangan media edukasi mitigasi lainnya. Harapannya, media ini dapat diimplementasikan secara lebih luas di sekolah-sekolah lain yang memiliki tingkat kerentanan bencana serupa, sekaligus menjadi inspirasi bagi pengembangan media edukasi mitigasi bencana lainnya.