ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 27 SINTANG TAHUN PELAJARAN 2024/2025

Hilaria Della Hendriani. 2025, Analisis Faktor-Faktor Penghambat Membaca Permulaan Pada Siswa Kelas II SD Negeri 27 Sintang Tahun Pelajaran 2024/2025.
Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Pembimbing I: Dwi Cahyadi Wibowo, M.Pd., Pembimbing II: Gabriel Serani, S.S., M.Hum.

Kata Kunci: Faktor Penghambat, Membaca Permulaan, Studi Kasus

Penelitian dilatarbelakangi oleh kesulitan membaca permulaan pada siswa kelas II SD Negeri 27 Sintang. Penelitian bertujuan untuk (1) mendeskripsikan hambatan membaca permulaan, pada siswa kelas II SD Negeri 27 Sintang, (2) mendeskripsikan faktor-faktor penghambat membaca permulaan pada siswa kelas II SD Negeri 27 Sintang, (3) deskripsikan upaya guru dalam mengatasi hambatan membaca permulaan, pada siswa kelas II SD Negeri 27 Sintang. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, metode yang digunakan adalah studi kasus. Subjek penelitian siswa kelas II dengan jumlah 5 orang dan guru kelas II SD Negeri 27 Sintang. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian berupa lembar observasi, tes membaca, lembar wawancara, lembar checklist.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa: (1) 5 siswa mengalami kesulitan dalam mengenal huruf abjad A sampai Z, kesulitan dalam mengeja dan membaca terutama pada kata-kata yang mengandung huruf [m], [n] dan [ng] meliputi [nya], [nyi], [nyu], [nye], [nga], [ngi], [ngu], [nge], [ngo], [ang], [ing], [ung], [meng-], kurang mengenali dan memahami tanda baca diantaranya tanda titik (.) tanda koma (,) tanda seru (!) tanda tanya (?), tanda petik (“) dan sulit untuk memahami isi bacaan yang mereka baca. (2) 5 siswa mengalami kesulitan membaca permulaan disebabkan oleh faktor internal presentase kendala 100% dengan kategori tinggi yang mencakup pada aspek faktor intelektual yang terdiri dari kemampuan membaca siswa dan kemampuan memahami isi bacaan, faktor eksternal presentase kendala 90% dengan kategori tinggi yang mencakup aspek faktor lingkungan yang terdiri dari latar belakang di rumah dan sosial ekonomi keluarga, faktor internal presentase kendala 35% dengan kategori rendah yang mencakup pada aspek faktor psikologis yang terdiri dari motivasi, minat, kematangan sosial dan kematangan emosi dan penyesuaian diri dan faktor fisiologis presentase kendala 6,66% dengan kategori rendah yang terdiri dari gangguan pada alat bicara. (3) Upaya guru dalam mengatasi hambatan membaca permulaan yaitu guru melakukan diagnosis, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, bekerja sama dengan orang tua, meningkatkan motivasi belajar siswa, menerapkan metode pembelajaran, memberikan jam tambahan, melakukan perbaikan nilai (remedial) dan menyediakan bahan bacaan. Kesimpulan adalah siswa kelas II SD Negeri 27 Sintang mengalami kesulitan membaca permulaan karena faktor internal dan eksternal. Harapan dari penelitian adalah guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran membaca permulaan lebih optimal dengan memperhatikan faktor- faktor penghambat membaca permulaan.