ETNOBOTANI PEMANFAATAN TUMBUHAN LOKAL SEBAGAI PEWARNA ALAMI PADA KERAJINAN KAIN TENUN SUKU DAYAK DESA OLEH MASYARAKAT DESA UMIN KECAMATAN DEDAI KABUPATEN SINTANG SEBAGAI PENGEMBANGAN BUKU REFERENSI

ABSTRAK
Eva Evianti. 2025, Etnobotani Pemanfaatan Tumbuhan Lokal sebagai Pewarna Alami pada Kerajinan Kain Tenun Suku Dayak Desa oleh Masyarakat Desa Umin Kecamatan Dedai Kabupaten Sintang. Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Pembimbing I: Florentina Rahayu Esti Wahyuni, S.Si., M.Pd., Pembimbing II: Yuniarti Essi Utami, M.Pd.
Kata Kunci: Tumbuhan, Dayak, Etnobotani, Pelestarian, Pemanfaatan.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang menghambat minat masyarakat mengenai pemanfaatan tumbuhan lokal sebagai pewarna alami pada yaitu kurangnya dedukasi dari orang tua kepada generasi muda sehingga minatnya memanfaatkan tumbuhan lokal sebagai pewarna alami kurang, kurangnya minat masyarakat dalam mengembangkan, melestarikan dan mengelola tumbuhan lokal yang dimanfaatkan sebagai pewarna alami, dan masyarakat lebih menggangap bahwa pewarna sintesis lebih mudah didapatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, bagian, warna dan cara pengolahan tumbuhan lokal sebagai pewarna alami pada Suku Dayak Desa di Desa Umin. Penelitian ini dilakukan sebagai langkah awal dalam pengembangan buku referensi yang dapat digunakan oleh pendidik dan peneliti di bidang etnobotani dan pemahaman konsep Proyek Biologi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Suku Dayak Desa di Desa Umin memiliki pengetahuan tentang pemanfaatan tumbuhan lokal sebagai pewarna alami pada kerajinan kain tenun. Produk yang dihasilkan dari penelitian etnobotani tumbuhan pewarna alami yaitu buku referensi. Pengembangan buku referensi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam upaya pelestarian pengetahuan tradisional. Penelitian ini tidak hanya memberikan kontribusi terhadap bidang pendidikan, tetapi juga sebagai upaya pelestarian budaya dan lingkungan. Kesimpulan penelitian etnobotani tumbuhan lokal pewarna alami menunjukkan bahwa terdapat 8 spesies tumbuhan yang biasa digunakan sebagai pewarna alami kain tenun. Spesies tumbuhan tersebut terdiri atas: mengkudu (akar), engkerebang (daun), lengkar (kulit batang), kemunting (daun), jambu biji (daun), rambutan (daun), tarum (daun), dan kunyit (umbi). Harapan untuk masyarakat Desa Umin dan penelitian selanjutnya yaitu perlu adanya upaya dalam budidaya tumbuhan lokal pewarna alami pada kain tenun secara khusus pada tumbuhan yang sudah mulai langka bahkan hampir punah.