ANALISIS DEIKSIS PERSONA DAN DEIKSIS TEMPAT DALAM CERITA TERBAIK PEMBENTUK BUDI PEKERTI KARYA SITI ANISAH

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang bagaimana analisis deiksis persona dan deiksis tempat dalam cerita terbaik pembentuk budi pekerti karya Siti Anisah. Subjek penelitian ini adalah mengakaji bagaimana deiksis persona dan deiksis tempat yang ada di dalam buku cerita terbaik karya Siti Anisah. Deiksis merupaka kata yang digunakan untuk menggantikan nama orang, barang, tempat, dan waktu serta memiliki acuan berubah-ubah. Pentingnya spesifikasi tempat ini tampak pada kenyataan bahwa ada dua cara mendasar dalam mengacu objek, yaitu dengan mendeskripsikan atau menyebut objek atau dengan menempatkannya disuatu lokasi. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif deskriptif. Sehingga metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode simak catat.Selain itu, deiksis juga terikat pada konteks pembicaraan yang diungkapkan oleh penutur. Dalam deiksis persona peran dari partisipan percakapan dibagi menjadi tujuh bagian. Yang pertama orang pertama (persona pertama) yaitu kategori rujukan pembicara kepada dirinya : aku, daku, saya, -ku, dan ku-. Kedua ialah orang kedua (persona kedua) yaitu kategori rujukan pembicara kepada pendengar, : engkau, kau, dikau, kamu, anda, kau- dan –mu. Ketiga ialah orang ketiga (persona ketiga) yaitu, : ia, dia, beliau, dan -nya. Keempat ialah : kita. Kelima ialah persona pertama tanpa persona kedua,: kami. Keenam ialah persona kedua lebih dari satu : kamu dan kalian. Ketujuh ialah persona kedua lebih dari satu,: mereka. Deiksis tempat atau deiksis ruang berkaitan dengan spesifikasi tempat relatife ke titik labuh dalam peristiwa tutur.