MAKNA SIMBOL PADA TRADISI DATAI TAUN DI DESA EMPARU BARU KECAMATAN DEDAI KABUPATEN SINTANG

Recka Pradila. 2021. Makna Simbol Pada Tradisi Datai Taun Di Desa Emparu Baru Kecamatan Dedai Kabupaten Sintang. Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Pembimbing I: Herpanus, S.P., M.A, Ph.D, Pembimbing II : Sri Astuti, S.S., M.Pd. Kata kunci : Proses Tradisi, Makna Simbol, Datai Taun Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui proses dan makna simbol pada Tradisi Datai Taun di Desa Emparu Baru Kecamatan Dedai Kabupaten Sintang.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah rekaman wawancara mengenai proses dan makna simbol tradisi datai taun desa Emparu Baru dengan sumber
data dari dua informan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik dokumentasi, wawancara semiterstruktur dan observasi partisipatif. Alat pengumpulan data berupa dokumen dan pedoman wawancara. Hasil penelitian sebagai berikut : 1. Panen pulut muda secukupnya, meletakkan keliling dan parang
di lahan ladang, sengkelan padi, betabak, menumbuk pulut muda dengan alu dan lesung. 2. Makna simbol pada tradisi tersebut tersirat dengan beberapa benda dan perbuatan berupa betabak(meminta keselamatan kepada Tuhan dan leluhur),
keliling diisi tanah(agar rejeki selalu ada), tengang dicampur padi muda(sebagai penangkal dari roh-roh jahat yang hendak menganggu), sengkelan
padi(memberkati padi), meletakkan keliling dan parang di lahan ladang(syarat wajib untuk mengambil padi di lahan ladang agar leluhur mengetahui bahwa sedang merayakan datai taun) dan membunyikan seruling(memberitahu kepada leluhur dan masyarakat bahawa sedang merayakan datai taun). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tradisi datai taun yang dilaksanakan ada terdapat beberapa proses dan makna simbol. Ada 5 tahapan yang harus dilewati untuk bisa melaksanakan tradisi datai taun ini. Sementara makna simbol yang terdapat pada tradisi datai taun tersebut digunakan oleh masyarakat desa Emparu
Baru Kecamatan Dedai Kabupaten Sintang untuk mempermudah dalam berkomunikasi dengan para leluhur serta mempertahankan dan melestarikan budaya adat istiadat dalam melaksanakan tradisi datai taun tersebut.