PENGEMBANGAN GAME TEBAK KARA (KATA RAHASIA) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI AKU DAN KEBUTUHANKU MATA PELAJARAN IPAS KELAS IV SD NEGERI 11 SUNGAI MARAM TAHUN AJARAN 2024/2025

Yohanis Supirman Yanto. 2025. “Pengembangan Game Tebak Kara (kata
rahasia) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Aku dan
Kebutuhanku Mata Pelajaran IPAS Kelas IV SD Negeri 11 Sungai Maram Tahun
Ajaran 2024/2025”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Pembimbing I: Nelly Wedyawati, S.Si.,
M,Pd., Pembimbing II: Silirius Sirhi,S.TP,.M.M.

Kata Kunci : Game, Tebak Kara, Hasil Belajar, IPAS.

Penelitian ini dilatarbelakangi hasil belajar siswa yang kurang optimal menjadi
perhatian yang serius di dunia pendidikan. Beberapa faktor yang mempengaruhi
hasil belajar siswa adalah kurangnya keaktifan siswa, kurangnya pemanfaatan
media pelajaran, dan menurunnya minat belajar siswa. Dengan demikian tujuan
penelitian ini untuk mengembangkan media pembelajaran inovatif berupa Game
Tebak Kara (Kata Rahasia) guna meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
“Aku dan Kebutuhanku” pada mata pelajaran IPAS. Penelitian ini menggunakan
metode Research and Development (R&D) dengan model ADDIE yang meliputi
lima tahapan: Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation.
Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 07 Sungai Lais dan SD Negeri
11 Sungai Maram. Teknik analisis data kelayakan produk yang digunakan meliputi
penilaian
pakar
media
dan
materi,
angket
kepraktisan
guru
dan
siswa,
serta
tes

pretest
dan
posttest
untuk
mengukur
hasil
belajar.
Hasil
penelitian
diketahui
validasi
media
memperoleh
skor
rata-rata
90%
(sangat
layak),
validasi
materi
sebesar

85%
(layak),
dan
kepraktisan
sebesar
92%
(sangat
praktis).
Rata-rata
nilai
pretest

siswa

adalah 54 dan meningkat menjadi 84 pada posttest, dengan skor N-Gain
sebesar 0,65 (kategori sedang) dan efektivitas 76% (efektif). Kesimpulan dari
penelitian ini adalah media Game Tebak Kara layak, praktis, dan efektif
digunakan dalam pembelajaran. Media ini tidak hanya meningkatkan hasil belajar
siswa, tetapi juga menumbuhkan minat dan partisipasi aktif dalam proses belajar.
Untuk pengembangan media, peneliti lain diharapkan termotivasi untuk menciptakan
media
edukatif
yang
sederhana,
terjangkau,
dan
sesuai
dengan
kondisi
serta

kebutuhan
sekolah,
terutama
didaerah
yang
memiliki
keterbatasan
aksesteknologi.