PENGEMBANGAN ANIMASI CERITA RAKYAT DAYANG KURUNG DAN GUGU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 1 SINTANG TAHUN AJARAN 2024/2025

Pelasari, Olano. 2025. Pengembangan Animasi Cerita Rakyat Dayang Kurung dan
Gugu Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Sintang
Tahun Ajaran 2024/2025. Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Pembimbing I: Debora Korining
Tyas,M.Pd. Pembimbing II: Evi Fitrianingrum, M.Pd
Kata Kunci: Media pembelajaran, animasi, cerita rakyat, Bahasa Indonesia
Latar belakang penelitian ini berangkat dari cerita rakyat Kalimantan Barat yang
belum dikenalkan dalam pembelajaran, kebutuhan peserta didik terhadap media yang
menarik, relevan dengan konteks kehidupan mereka, dan mampu meningkatkan
pemahaman materi Bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan
media pembelajaran berbasis animasi yang mengangkat cerita rakyat Dayang Kurung
dan Gugu sebagai alat bantu pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 1
Sintang. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D)
dengan pendekatan model ADDIE yang mencakup lima tahap, yakni Analisis,
Desain, Pengembangan, Implementasi, dan Evaluasi. Uji coba dilakukan pada siswa
kelas VII A SMP Negeri 1 Sintang, dengan menggunakan instrumen berupa lembar
validasi dari ahli materi dan ahli media, serta angket respon siswa. Hasil validasi
menunjukkan bahwa media animasi yang dikembangkan termasuk dalam kategori
“sangat layak” dengan nilai rata-rata 97%. Sementara itu, tanggapan siswa juga
tergolong “sangat positif” dengan rata-rata tingkat kepuasan mencapai 83,571%.
Media ini dinilai mampu meningkatkan minat belajar, mempermudah pemahaman isi
cerita, serta mengangkat kembali nilai-nilai kearifan lokal melalui cerita rakyat.
Dengan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa media animasi cerita Dayang
Kurung dan Gugu dinilai layak digunakan sebagai salah satu alternatif media
pembelajaran Bahasa Indonesia yang inovatif, interaktif, dan berakar pada budaya
lokal. Harapannya, media pembelajaran ini tidak hanya digunakan dalam lingkup
sekolah penelitian, tetapi juga dapat diadaptasi dan dikembangkan lebih luas di
sekolah lain, khususnya di wilayah yang memiliki kekayaan budaya lokal. Selain itu,
diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi inspirasi bagi guru dan pengembang
media untuk terus menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan, dan membangun
kecintaan terhadap budaya sendiri sejak dini.