TINGKAT KEPUASAN SISWA SMK TERHADAP FASILITAS LABORATORIUM KOMPUTER PROGRAM KEAHLIAN DKV MENGGUNAKAN SERVQUAL THEORY DI SMK SE-KOTA SINTANG

Luluk Anggera. 2025, Tingkat Kepuasan Siswa SMK Terhadap Fasilitas Laboratorium Komputer Program Keahlian DKV Menggunakan SERVQUAL Theory di SMK Se- Kota Sintang. Skripsi, Program Studi Pendidikan Komputer, STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Pembimbing I: Antonius Edy Setyawan, S.Kom., M.Pd Pembimbing II: Yayan Adrianova Eka Tuah, S.Kom., M.Pd

Kata kunci: Kepuasan Siswa, Laboratorium Komputer, Desain Komunikasi Visual, Servqual Theory, SMK. Pendidikan kejuruan menekankan keterampilan praktik, khususnya pada program keahlian Desain Komunikasi Visual (DKV) yang membutuhkan dukungan fasilitas laboratorium komputer. Fasilitas yang memadai sangat penting untuk mendukung kualitas pembelajaran siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan siswa terhadap fasilitas laboratorium komputer program keahlian DKV di SMK se-Kota Sintang dengan menggunakan teori SERVQUAL. Model SERVQUAL mengevaluasi kualitas layanan berdasarkan lima dimensi, yaitu bukti fisik (tangibles), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (empathy). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui angket yang disebarkan kepada 177 siswa dari dua sekolah, yaitu SMK Negeri 1 Sintang dan SMK Muhammadiyah Sintang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum siswa merasa puas terhadap fasilitas laboratorium komp uter, terutama pada dimensi tangibles dan reliability. Dimensi assurance juga dinilai sesuai harapan. Namun, dimensi responsiveness dan empathy menunjukkan gap negatif yang signifikan, yang berarti layanan pada aspek ini masih belum memenuhi harapan siswa. Hasil uji-t menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara harapan dan kenyataan (t_hitung 2,288 > t_tabel 1,708), menandakan perlunya perbaikan. Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa meskipun fasilitas laboratorium sudah tergolong baik, peningkatan tetap diperlukan, khususnya pada aspek ketanggapan layanan dan perhatian petugas terhadap siswa. Harapannya, pihak sekolah dapat meningkatkan kualitas layanan laboratorium dengan memperhatikan kebutuhan siswa, meningkatkan interaksi antara tenaga pendidik dan siswa, serta memperkuat peran aboratorium sebagai pendukung utama pembelajaran praktik di bidang DKV.