STUDI ETNOBOTANI TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN PADA RITUAL BELIANT PADA MASYARAKAT DESA MONDI KABUPATEN SEKADAU SEBAGAI BUKU REFERENSI

Basilika Ayoni Fernanda. 2025. Studi Etnobotani Tumbuhan Yang Digunakan Pada Ritual Beliant Pada Masyarakat Desa Mondi Kabupaten Sekadau Sebagai Buku Referensi. Pembimbing I: Dr. Yakobus Bustami, S.Si., M.Pd., PembimbingII: Hendrikus Julung, M.Pd.
Kata kunci: Etnobotani, Ritual, Beliant, Masyarakat, Desa Mondi, Buku Referensi Masyarakat Desa Mondi dikenal memiliki pengetahuan tradisional dalam memanfaatkan tumbuhan sebagai bahan utama dalam ritual beliant. Namun, seiring berjalannya waktu, pengetahuan ini mulai ditinggalkan dan belum pernah terdokumentasi secara ilmiah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis tumbuhan yang digunakan, bagian tumbuhan yang dimanfaatkan, cara penggunaannya, serta makna simbolisnya dalam upacara ritual beliant. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif melalui teknik survei dan pengumpulan data menggunakan lembar wawancara. Analisis data dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat 10 spesies tumbuhan dari 7 famili yang digunakan dalam ritual beliant, dengan famili Poaceae sebagai yang paling dominan. Hasil penelitian ini kemudian dikembangkan menjadi sebuah buku referensi. Validasi buku tersebut menunjukkan hasil yang baik, yakni 82,75% oleh ahli materi, 81,76% oleh ahli media, dan 88,25% dari hasil uji coba pada mahasiswa, yang semuanya menyatakan buku tersebut valid namun memerlukan sedikit revisi. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Dayak Jawant di Desa Mondi secara turun-temurun memanfaatkan berbagai jenis tumbuhan dalam ritual beliant, dan hasil penelitian ini berhasil dirangkum dalam sebuah buku referensi yang layak dijadikan bahan ajar. Diharapkan buku ini tidak hanya memperkaya ilmu pengetahuan mengenai etnobotani dan budaya lokal, tetapi juga turut melestarikan kearifan lokal masyarakat Dayak serta menjadi sumber informasi yang bermanfaat bagi akademisi, peneliti, pelajar, dan masyarakat umum yang tertarik dengan praktik penyembuhan tradisional berbasis tumbuhan.