IDENTIFIKASI TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT PADA SUKU DAYAK LINOH DI KAWASAN DESA BELOYANGKECAMATAN BELIMBING HULU KABUPATEN MELAWI SEBAGAI APOTIK HIDUP DAN PENGEMBANGAN BOOKLET

Ariesta Paskaliyanti. Identifikasi Tumbuhan Berkhasiat Obat pada Suku Dayak Linoh di kawasan Desa Beloyang Kecamatan Belimbing Hulu Kabupaten Melawi sebagai Apotik Hidup dan Pengembangan Booklet. Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Persada Khatulistiawa Sintang. Pembimbing I: Benediktus Ege, M.Pd., Pembimbing II: Markus Iyus Supiandi, M. Pd. Kata Kunci: identifikasi tumbuhan berkhasiat obat, apotik hidup, pengembangan booklet. Masyarakat Suku Dayak Linoh di Desa Beloyang memiliki nilai-nilaipengetahuan tradisional tentang pemanfaatan tumbuhan obat terancam punah dan kerusakkan hutan akibat kegiatan manusia. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan tumbuhan berkhasiat obat dan pelestarian tumbuhan obat melalui pemanfaatan apotik hidup dan pengembangan booklet tumbuhan obat pada Suku Dayak Linoh. Penelitian ini dilakukan dengan dua tahapan yaitu tahapan survei dan tahapan pengembangan. Pada tahapan pertamamenggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Informan pada kegiatan wawancara ditentukan dengan menggunakan metode Purposive sampling, jumlah informan 5 orang yang menggunakan tumbuhan menjadi obat tradisional. Data yang dianalisis wawancara berupa jumlah spesis tumbuhan obat, famili, habitat, manfaat, dan cara mengolah tumbuhan obat serta pemanfaatan apotik hidup. Hasil yang didapatkan pada tahap satu ini ditemukan 31 jenis tumbuhan berkhasiat obat dari 21 famili yang digunakan masyarakat Suku Dayak Linoh Desa Beloyang. Masyarakat Desa Beloyang, mengolah tumbuhan berkhasiat obat dengan cara yaitu digosok sebanyak 2 jenis penyakit, direbus sebanyak 11 jenis penyakit, disembur sebanyak 6 jenis penyakit, ditumbuk sebanyak 9 jenis penyakit, diperas sebanyak 4 jenis penyakit, dan dibakar sebanyak 4 jenis penyakit. Manfaat tumbuhan berkhasiat obat terdapat pada 32 jenis penyakit. Habitat tumbuhan obat pada suku Dayak linoh di kawasan Desa Beloyang terdapat di hutan dan di kebun. Masyarakat Desa Beloyang memanfaatkan perkarangan rumah yang kosong sebagai apotik hidup. Selanjutnya, tahapan kedua yaitu pengembangan booklet menggunakan metode R&D adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefetifan produk. Penelitian pengembangan menurut model Borg dan Gall 1983 dalam Amirzan, 2018 peneliti melakukan 5 tahapan penelitian dari 10 tahapan. Hasil penelitian berdasarkan penilaian dari ahli media adalah 86% dengan kriteria sangat layak, penilaian ahli materi adalah 94% dengan kriteria sangat layak, dan hasil angket responden mahasiswa yaitu 82% dengan kriteria sangat layak sehingga booklet yang dikembangkan sangat layak digunakan.