KEARIFAN LOKAL BERLADANG DALAM PERSPEKTIF FILOSOFI HIDUP DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SUKU DAYAK DI SINTANG

Penelitian ini berjudul “Kearifan Lokal Berladang Dalam Perspektif Filosofi Hidup dan Pemenuhan Kebutuhan
Suku Dayak Di Sintang”. Dilatarbelakangi keberadaan Indonesia sebagai sebuah negara dengan keanekaragaman tata cara dan adat istiadatnya. Hal tersebut berimplikasi pada cara masyarakat hidup, memenuhi kebutuhannya hidupnya. Era modern saat ini peran masyarakat adat mulai tergeser, nilai-nilai dasar yang dulunya merupakan nilai luhur semakin memudar. Hal ini terindikasi dari bebarapa fenomena seperti
semakin memudarnya nilai-nilai sebagai panutan dan aktivitas berladang mengandung filosofi hidup yang
bergeser pada aktivitas komersil. Tujuan penelitian ditargetkan yakni menemukan nilai-nilai filosofi hidup dan
kehidupan dalam aktivitas berladang. Metode yang digunakan untuk melaksanakan analisis data kualitatif
bentuk studi etnografi. Alat pengumpulan data berupa lembar observasi, lembar wawancara dan studi dokumentasi. Subjek penelitian yakni Suku Dayak (peladang) di Kabupaten Sintang. Hasil penelitian: 1). Studi berladang dalam perspektif filosofi hidup dan pemenuhan kebutuhan Suku Dayak Di Kabupaten Sintang, identik dengan kehidupan berladang karena sejak jaman nenek moyang dilaksanakan secara turun temurun. Berladang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan, juga melestarikan ikatan spiritual ritual petani dengan tanah dan leluhurnya. 2). Berladang adalah kearifan lokal dimana terdapat nilai-nilai hidup dan filosofi hidup suku Dayak. Nilai-nilai hidup dan filosofi yang terdapat pada proses berladang Suku Dayak Di Kabupaten Sintang wujud religi konservasi dalam membangun keharmonisan manusia dengan alam. 3). Suku Dayak Di Kabupaten Sintang membangun relasi antara sesama-Tuhan dan lingkungan terkait aktivitas berladang melalui berbagai tahapan aktivitas berladang mulai dari membuka lahan, menanam, memelihara sampai memanen.
Kata Kunci: Pembakaran Lahan, Filosofi Hidup, Pemenuhan Kebutuhan, Suku Dayak